Selamat Datang di Situs Web Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia

 

Melihat Ruang Sidang FCA dari Dekat: HighTech dan Humanis

 

Meja sidang  FCA untuk panitera pengganti yang dilengkapi dengan fasilitas berteknologi tinggi

Melbourne | Kepaniteraan.Online (10/5)

Hari ketiga program magang, para peserta diajak untuk melihat ruang sidang FCA. Melihat  dari dekat ruang sidang FCA sungguh membuat kita berdecak kagum. Selain   ruangan yang nyaman dan modern dengan atribut peralatan berteknologi tinggi, pandangan kami berhenti pada meja para pihak. Disana tersedia  gelas dan teko berisi air mineral yang sengaja disajikan untuk mengatasi dahaga para pihak. Kursi pengunjung sidang pun bisa membuat kita enggan berdiri karena sangat nyaman. Sungguh menjadi harmoni yang mengagumkan antara sisi teknologi dan humanisme. 

Selanjutnya kami diajak untuk melihat meja sidang hakim dan panitera.  Melihat meja penitera penggati seperti melihat kopkit pilot pesawat. Disana  berderet tombol-tombol dan peralatan elektronik yang canggih. Ada monitor layar sentuh untuk mengatur video conference, pesawat telpon, laptop yang tersambung dengan case management system, mesin transkripsi, dan lainnya.

Bahkan di salah satu ruangan  sidang yang khusus untuk memeriksa perkara niaga yang melibatkan pihak perusahaan besar, ruang sidang lebih canggih lagi. Ruangan tersebut sudah dipersiapkan untuk e-court. Deretan meja para pihak dilengkapi  beberapa komputer. Sekilas lebih mirip kantor bursa efek. Selain itu para pihak yang membawa sendiri laptop disediakan koneksi jaringan. Lemari berkas para pihakpun tersedia disisi kiri ruang sidang.

 

Di sebelah ruangan sidang khusus tersebut, tersedia ruangan server yang mendukung terselenggaranya proses e-court. FCA menyediakan ruangan khusus untuk menyidangkan perkara sengketa niaga tertentu, dan ruangan tersebut akan tetap dipergunakan untuk satu perkara hingga selesai. Para pihak menyimpan berbagai properti, seperti laptop, berkas, dokumen yang terkait dengan perkara di ruangan tersebut hingga pemeriksaan selesai beberapa hari atau beberapa minggu kemudian.

Dalam design ruang sidang FCA, hakim diberikan jalur tersendiri yang tidak bisa diakses oleh siapapun termasuk staf pengadilan. Jalur “rahasia” tersebut terhubung dengan ruangan hakim yang juga terpisah dengan ruang staf pengadilan lainnya. Jika hakim dalam memeriksa perkara memerlukan referensi buku atau bahan lain, tersedia ruangan khusus untuk mengakses bahan tersebut. “Dan biasanya persidangan diskor untuk keperluan tersebut”, ujar Louise Kenworthy.

Ada ruangan lain yang menarik perhatian kami, adalah tersedianya ruangan khusus untuk menyimpan alat bukti berupa dokumen penting, misalnya passport, dokumen pendirian perusahaan, kontrak dan lain-lain. Untuk mengamankan dokumen-dokumen yang bersifat sangat penting tersebut, FCA menyediakan ruang khusus yang disebutnya sebagai  “top secret”.  “Tidak semua orang bisa mengakses ruangan ini, dan pengamanannya berlapis.” Ujar Lauren Mc Commick.

Tour kami berikutnya menuju ruang tahanan. Kami ditunjukkan satu ruangan seukuran kurang lebih 2X2 meter, didalamnya ada satu set sofa. Kenyamanan ruang tersebut tidak berbeda dengan ruang lain di FCA, hanya dinding yang tidak dilapisi wallpaper.  “itu adalah ruang tahanan”, bisik Louise. Cukup kaget mendengar penjelasan Louise. Namun ia  segera berargumen bahwa itu implementasi penegakan hak asasi manusia. Meski  ruang tahanan terkesan  nyaman, namun keamanan tidak diabaikan, dan untuk membawa tahanan ke ruang sidang, digunakan jalur dan lift khusus.

Hal lain yang menjadi catatan dari tour of the court kami adalah design gedung mengakomodir para pihak atau petugas pengadilan yang memerlukan kebutuhan khusus. Sebagai contoh, FCA menyediakan jalan, meja khusus bagi juri yang menggunakan kursi roda. Demikian juga dengan fasilitas lain seperti, toilet, dan petunjuk ruangan. [an]