Selamat Datang di Situs Web Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia

 

Den Haag (11/10) - Delegasi Mahkamah Agung melakukan benchmarking sistem manajemen perkara berbasis teknologi informasi  di Hoge Raad Belanda.  Kegiatan  berlangsung pada hari Senin (10/10/2016) di gedung baru  Hoge Raad der Nederlander, Korte Voorhout 8, 2511 EK Den Haag.   Presiden Hoge Raad,  Mr. M.W.C. Maarten Feteris menyambut Delegasi MA  yang didampingi oleh Pantera Hoge Raad Hans Storm,  Direktur Operasional Peradilan Adwin Rotcheid bersama dengan beberapa pejabat Hoge Raad lainnya.

Delegasi yang ditugaskan Ketua MA untuk melakukan misi tersebut adalah Dr. Supandi, SH, MH (Ketua Kamar TUN), Dr. Andi Samsan Nganro, SH, MH (Hakim Agung Kamar Pidana), Suharto, SH, MH (Panmud Pidana MA), Asep Nursobah (Koord. Data dan Informasi Kepaniteraan), Edi Yunadi (Biro Perencanaan),   Yunawan Kurnia (Staf Pemeliharaan IT MA), Gilles Blanchi dan Aryo Bimmo (EU-UNDP-Sustain).  Kegiatan tersebut  didukung oleh EU-UNDP melalui Projek SUSTAIN.

 

Agenda benchmarking di Hoge Raad Belanda diawali dengan pemaparan  program Digitalisasi Pengadilan yang akan diterapkan secara penuh pada 1 Februari 2017. Selanjutnya, peserta diajak tour of building  ke unit-unit penanganan perkara.  Tempat pertama yang dikunjungi adalah  tempat penerimaan berkas perkara. Di tempat ini, Hoge Raad melakukan digitalisasi semua berkas perkara dengan cara scanning dokumen. Dokumen yang telah berubah menjadi bentuk digital dimasukkan kedalam aplikasi Document Management System yang bernama “c@sus”. Selain melakukan proses digitalisasi, di bagian ini juga dilakukan input data untuk kepentingan business intelligent yang diinformasinya akan digunakan oleh majelis/kamar penanganan perkara. Aplikasi “C@SUS” akan mendistribusi berkas digital  sesuai dengan alur penanganan perkara. Sementara itu,  berkas fisik tersimpan di sebuah tempat dan hanya dilihat jika benar-benar dibutuhkan oleh majelis. Dengan imobilisasi berkas perkara maka, ruangan kerja pengadilan tidak dipenuhi dengan berkas perkara. Tempat berikutnya yang dikunjungi  adalah ruangan sidang pengadilan dan ruang rapat pleno kamar

 

Setelah melakukan tour of building,  delegasi melakukan diskusi tentang sistem manajemen perkara, khususnya tentang program digitalisasi pengadilan. Selain mengekspose aplikasi manajemen perkara untuk mendukung digitalisasi pengadilan, pada pertemuan ini juga disampaikan proses manajemen perubahan yang dilakukan oleh Hoge Raad. (an)