Selamat Datang di Situs Web Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia

 

JAKARTA | (02/03) - Mahkamah Agung menggelar sidang pleno istimewa  dengan agenda tunggal penyampaian laporan tahunan 2017, Kamis (1/3) bertempat di Jakarta Convention Center. Agenda tahunan sebagai bentuk  akuntabilitas publik lembaga peradilan ini sangat berbeda dengan gelaran serupa di tahun-tahun sebelumnya. Sidang Pleno Istimewa Mahkamah Agung Tahun 2017 bernuansa “Serba Istimewa” dibandingkan penyelenggaraan serupa di tahun sebelumnya.  Berikut keistemewaan Laptah 2017:

1.   Presiden Jokowi hadir dan memberikan sambutan

Presiden Jokowi hadir dalam sidang pleno istimewa laporan tahunan 2017. Ia pun menyampaikan sambutan dalam sidang tersebut. Kehadiran Presiden dalam acara penyampaian laporan tahunan  MA merupakan yang pertama sejak MA mentradisikan penyampaian laporan tahunan di hadapan publik.

Selaku kepala negara, Presiden Jokowi memberikan apresiasi atas capaian dan kinerja Mahkamah Agung yang terus meningkat baik dalam  penanganan perkara, pembaruan teknis dan manajemen perkara,  pengelolaan keuangan  termasuk rekrutmen hakim. Menurut Presiden,  kualitas pelayanan kepada masyarakat yang terus meningkat, keadilan yang dirasakan masyarakat yang semakin membaik, kecepatan memutus perkara yang terus meningkat, dan  kepuasan pihak berperkara terhadap putusan pengadilan yang terus meningkat, merupakan prestasi yang berkontribusi besar dalam percepatan pembangunan nasional. Menurut Presiden, penyelenggaraan peradilan adalah pilar penting kekuatan bangsa untuk menuju Indonesia maju.

 

2.     Dihadiri Ketua Mahkamah Agung Negara Sahabat

Mahkamah Agung tidak saja mengundang jajaran badan peradilan dibawahnya untuk hadir dalam Pleno Istimewa Laporan Tahunan 2017, tetapi diundang juga  pimpinan dan anggota lembaga negara, akademisi, organisasi masyarakat sipil, media. Nah, yang istimewa di laporan tahunan 2017 adalah hadirnya Ketua Mahkamah Agung beberapa negara sahabat, yakni Malaysia, Saudi Arabia, Sudan.

3.     MA Menorehkan Capaian Kinerja Terbaik

Dalam setiap gelaran laporan tahunan, sudah lazim untuk menyampaikan sederet prestasi yang diraih Mahkamah Agung dalam setiap tahunnya. Hal tersebut juga yang disampaikan dalam Laporan Tahunan 2017.  Namun yang istimewa dalam penyajian prestasi tersebut adalah  capaian kinerja yang melampauai target dan capaian tahun-tahun sebelumnya. Prestasi gemilang tersebut terjadi di semua bidang, baik core business maupun di fungsi pendukung.  Di bidang core business, MA menampilkan kinerja memutus terbaik  baik di lihat dari sisi jumlah perkara yang diputus, jumlah sisa  perkara, dan rerata waktu memutus. Jumlah perkara yang diputus terbanyak, sisa perkara terkecil, dan rerata waktu memutus tercepat.  Sedangkan di bidang fungsi pendukung, MA mampu mempertahankan status opini WTP lima tahun berturut-turut dan sukses melaksanakan rekrutmen calon hakim sebanyak 1591 secara transparan.

4.     Dihadiri oleh Seluruh Ketua Pengadilan Tingkat Pertama Ibu Kota Provinsi

Laporan Tahunan digelar dalam sebuah Sidang Pleno Istimewa Mahkamah Agung. Oleh karena sebuah sidang, para anggota sidang pleno tersebut menggunakan pakaian toga sehingga nuansa sakral terpancarkan dari acara tersebut.  Biasanya majelis sidang pleno istimewa tersebut beranggotakan para Hakim Agung, Hakim Ad Hoc, para Ketua Pengadilan Tingkat Banding, dan para pejabat Eselon I Mahkamah Agung. Namun di Sidang Pleno Istimewa MA tahun 2017, seluruh Ketua Pengadilan Tingkat Pertama Ibu Kota Provinsi dari empat lingkungan peradilan diikutkan menjadi anggota majelis sidang pleno Istimewa.

5.     Semua Satker Eselon I Membuka Anjungan Pameran

 

Dalam setiap penyelenggaraan Laporan Tahunan, MA  hampir selalu menggelar pameran. Semua lembaga yang terkait dengan penegakan hukum diundang untuk membuka anjungan pameran. MA biasanya membuka satu stand yang diisi “rame-rame” oleh satuan kerja eselon I. Namun dalam Laptah 2017, masing-masing unit kerja eselon I diberikan  anjungan tersendiri sehingga dapat menampilkan semua “kehebatan” yang dimiliki. Selain itu, publik yang mengunjungi pameran akan  mengetahui lebih banyak “organ”  Mahkamah Agung.  [an]