JAKARTA | (02/01/2025) Kepaniteraan Mahkamah Agung menggelar kegiatan Pembinaan, Penandatanganan Pakta Integritas, Perjanjian Kinerja, dan Maklumat Pelayanan serta Sosialisasi Aplikasi Kepegawaian pada Kepaniteraan Mahkamah Agung RI Tahun 2025, Kamis (02/01). Kegiatan tersebut diselenggarakan secara hybrid, sebagian peserta hadir secara luring di Ruang Rapat Lantai 2 Tower Mahkamah Agung dan sebagian lainnya hadir secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting.
Diikuti Seluruh Pejabat dan Aparatur Kepaniteraan
Dalam laporannya, Sekretaris Kepaniteraan Mahkamah Agung, Iyus Suryana, menyampaikan bahwa kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh Hakim dan Aparatur Peradilan di lingkungan Kepaniteraan Mahkamah Agung yang berjumlah 740 orang.
“Kegiatan pada hari ini dilaksanakan secara hybrid oleh seluruh Hakim dan Aparatur Peradilan, dengan rincian sejumlah 150 peserta hadir secara langsung yang terdiri dari 75 orang Hakim dan 75 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS), kemudian selebihnya mengikuti kegiatan ini secara online melalui zoom meeting“, ungkap Iyus Suryana.
Menjaga Integritas Kunci Pelayanan Publik Berkualitas
Dalam rangkaian kegiatan tersebut, narasumber pertama yang menyampaikan materi adalah Yang Mulia Ketua Kamar Pengawasan Mahkamah Agung, Dwiarso Budi Santiarto. Dalam paparannya, Ketua Kamar Pengawasan Mahkamah Agung menekankan kembali arahan dari Ketua Mahkamah Agung agar seluruh hakim dan aparatur peradilan pada Kepaniteraan Mahkamah Agung dapat menjaga dan menjunjung tinggi etika profesi sebagaimana termuat dalam kode etik.
“Sesuai himbauan Ketua Mahkamah Agung, seluruh hakim dan aparatur harus dapat menjunjung tinggi etika profesi masing-masing, baik itu etika profesi yang termuat dalam Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim, Kode Etik dan Pedoman Perilaku Panitera dan Juru Sita, serta Aturan Perilaku Pegawai Mahkamah Agung“, tegasnya.
Lebih lanjut, Ketua Kamar Pengawasan juga menjelaskan arti penting sebuah integritas bagi perwujudan pelayanan yang berkualitas.
“Kita harus melaksanakan secara sungguh-sungguh isi pakta integritas yang telah kita tandatangani. Dengan pelaksanaan yang sungguh-sungguh tersebut, akan terwujud pelayanan publik berkualitas. Puncaknya adalah pulihnya kepercayaan publik terhadap Mahkamah Agung“, imbuh Dwiarso Budi Santiarto.
Selain Integritas, Kita Juga Akan Fokus ke Modernitas
Narasumber selanjutnya adalah Panitera Mahkamah Agung, Heru Pramono. Panitera Mahkamah Agung dalam presentasinya menegaskan selain membangun dan menjaga integritas, Kepaniteraan Mahkamah Agung juga akan terus mengikhtiarkan modernitas.
“Selain membangun dan menjaga integritas, sesuai motto Kepaniteraan Mahkamah Agung “Monas” Modern dan Berintegritas, maka kita juga akan terus konsisten mengupayakan modernisasi peradilan. Alhamdulillah, pada tahun 2024 kemarin kita telah berhasil menyelenggarakan perubahan sistem peradilan menjadi lebih modern”, pungkas Panitera Mahkamah Agung. [CM/IP/HS/AZA]