Ketua MA Melantik Tuada Pengawasan dan Tuada Perdata
Jakarta | Kepaniteraan Online (31/5)
Ketua Mahkamah Agung melantik Timur P. Manurung, SH, MM, dan Suwardi, SH, MH masing-masing sebagai Ketua Muda Pengawasan dan Ketua Muda Perdata Mahkamah Agung RI, Rabu (30/5). Pelantikan keduanya didasarkan pada Surat Keputusan Presiden Nomor 51/P Tahun 2012 tanggal 11 Mei 2012 . Pelantikan yang digelar di Ruang Kusumahatmadja Gedung MA ini dihadiri oleh seluruh unsur pimpinan MA, para hakim agung, Ketua Mahkamah Konstitusi, Ketua Komisi Yudisial, Menteri Hukum dan HAM, Menteri Pertahanan, Jaksa Agung, Kapolri, Ketua Komisi III, dan sejumlah undangan lainnya.
Timur P. Manurung dilantik dalam jabatan Ketua Muda Pengawasan menggantikan DR. H.M Hatta Ali, SH., MH yang pada akhir Februari 2012 terpilih sebagai Ketua Mahkamah Agung RI. Sedangkan Suwardi, SH, MH diangkat dalam jabatan Ketua Muda Perdata menggantikan Atja Sondjaja, SH yang pada April 2012 telah memasuki masa pensiun.
Jejak Karir
Timur P. Manurung mengawali karirnya sebagai Perwira Pertama pada Kodam VI Siliwangi pada 1 Januari 1972. Sejak itu secara berturut-turut, pria kelahiran Medan 14 Agustus 1947 ini menempuh jenjang karir militer sebagai Pama Kodam XII Tanjungpura (1980), Perwira Mahasiswa AHM (1981), Pamen Pusat Pendidikan Hukum TNI AD (1985), Kepala Departemen Pengajaran Hukum Pusdikum TNI-AD (1987), Kabag Dir ektorat Hukum TNI AD (1989), Pabandya Bidang Hukum Mabes TNI (1991), Kepala Hukum Kodam/Oditur Militer (1993), Wakil Direktur Hukum TNI (1995), Direktur Hukum TNI/Oditur Jenderal Pengganti (1996), Oditur Jenderal (1998), Kepala Badan Pembinaan Hukum TNI (1998), Hakim Militer Utama (1999). Pangkat terakhir dari ayah tiga orang anak yaitu: Ingrid Magdalena, Eric Johanes, dan Rebeka Olivia ini adalah Mayor Jenderal TNI.
Timur P Manurung mulai bergabung sebagai Hakim Agung pada tahun….Dalam SK KMA Nomor 144/KMA/SK/IX/2011 tanggal 19 September 2011, Timur P Manurung ditunjuk sebagai hakim agung dalam Kamar Militer.
Sementara Suwardi, SH, MH memulai karirnya sebagai PNS pada Universitas Lampung (1970-1979), kemudian pada 1 Februari 1980 pria kelahiran Metro 19 Mei 1947 ini “beralih” menjadi calon hakim pada PN Banjarmasin pada tahun 1980. Dua tahun kemudian Ia diangkat sebagai hakim pada PN Kotabaru. Sejak itu secara berturut-turut Ia menempuh jenjang karir di pengadilan negeri sebagai: hakim PN Banyuwangi (1987), hakim PN Samarinda (1983), wakil ketua PN Palu (1996), ketua PN Jakarta Utara (2000), hakim tinggi PT Medan (2003), wakil ketua PT Banten (2005), ketua PT Tanjungkarang (2007), wakil ketua PT Jakarta (2008).
Setelah kurang lebih 29 tahun menempuh karir sebagai hakim pengadilan, pada tahun 30 Desember 2008, Suwardi diangkat sebagai hakim agung MA RI. Selama berkarir sebagai hakim agung, alumni Fakultas Hukum Universitas Lampung ini bergabung di Tim Perdata sehingga ketika MA menerapkan sistem kamar, Ia ditempatkan di kamar perdata.