Kepaniteraan MA Selenggarakan Workshop Upload Putusan
"Targetkan 1500 putusan ter-upload"
Tim Kepaniteraan bersama Tim Pembaruan memberikan pengarahan untuk efektifitas kegiatan workshop, Selasa (21/12)
Tangerang | Kepaniteraan Online (22/12)
Kepaniteraan Mahkamah Agung RI yang didukung oleh Tim Pembaruan Peradilan melalui fasilitas Indonesia-Australia Partnership for Justice-Transition Program (IAPJ-T) menyelenggarakan workshop pengunggahan (upload) putusan MA. Kegiatan ini diikuti oleh para operator dari masing-masing Tim Yudisial MA dan pusat data/informasi kepaniteraan. Penyelenggaraannya di mulai pada Selasa malam (21/22) dan akan berakhir hingga hari Kamis (23/12).
“workshop ini sebagai perwujudan komitmen Kepaniteraan MA memberikan transparansi putusan kepada publik”, ungkap Asep Nursobah, Koord Data/Informasi Kepaniteraan MA, pada saat pembukaan acara, tadi malam. Menurutnya, meski dari sisi jumlah, putusan yang dipublikasikan melalui direktori putusan MA, http://putusan.mahkamahagung.go.id, telah mendekati angka 20.000, jumlah tersebut masih perlu ditingkatkan.
“Idealnya, jumlah putusan yang diupload sama dengan jumlah putusan yang dikirim”, imbuhnya.
Sementara itu, Anggota Tim Pembaruan Peradilan yang membidangi manajemen perkara, Aria Suyudi, mengemukakan bahwa publikasi putusan merupakan program yang sangat strategis bagi kelembagaan Mahkamah Agung. “Publikasi atau Transparansi putusan menjadi quick wins reformasi birokrasi di MA”, tegasnya. Oleh karena itu, lanjut Direktur Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK) ini, kegiatan workshop upload putusan ini sangat bernilai proses pembaruan peradilan.
Aria sangat optimis melihat semangat yang diperlihatkan para peserta sejak acara pembukaan, bahwa workshop ini mampu mengunggah putusan minimal 1500 putusan. “sebagai penyemangat kami menyediakan hadiah bagi peserta yang mampu mengupload putusan paling banyak” ujarnya sambil menunjukkan beberapa flash disc yang berkapasitas besar.
Semangat
Sejak awal acara, para peserta telah menunjukkan semangat yang luar biasa. pada sesi pengenalan program atau semacam ujicoba, para peserta telah berhasil mengunggah 80 putusan. “Padahal ini hanya beberapa menit saja”, ungkap Aria memberikan apresiasi.
Meski para peserta masih nampak sangat semangat, kegiatan hari pertama ini, harus ditutup pada pukul 23.00. “kalau fihak manajemen hotel tidak membatasi penggunaan ruangan meeting pada jam 23, kami sebenarnya masih siap melanjutkan”, ujar salah seorang peserta workshop yang tidak mau disebut namanya. (an)