Selamat Datang di Situs Web Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia

 

Keadaan Perkara yang Diregister Tahun 2010

Penerimaan Perkara | Penyelesaian Perkara | Kinerja Penanganan Perkara Pidana Khusus

Selama tahun 2010, Mahkamah Agung menerima 13.480 perkara yang meliputi perkara kasasi, peninjauan kembali, dan permohonan grasi. Khusus mengenai perkara permohonan uji materiil dikategorikan sebagai perkara kasasi tata usaha negara. Secara berurutan, jumlah tersebut terdiri dari perkara perdata (4.144 perkara), pidana khusus (3.291 perkara), pidana (2.488 perkara), tata usaha negara (1.294 perkara), perdata khusus (1.255 perkara), agama (777 perkara) dan militer (231 perkara).

Grafik - 4
Keadaan perkara yang diterima (diregister) Mahkamah Agung tahun 2010

Klasifikasi perkara tersebut adalah sebagai berikut:

a)   Perkara Perdata

Perkara perdata yang diterima Mahkamah Agung tahun 2010 berjumlah 4.144 perkara. Jumlah ini naik 6,26 % dari penerimaan perkara tahun 2009 yang berjumlah 3.900 perkara. Dari 4.144 perkara perdata yang diterima tersebut, jumlah terbesar (1824 perkara atau 44,26 %) merupakan perkara yang berkaitan dengan sengketa tanah. Sementara perkara lain yang mendominasi perkara perdata adalah perbuatan melawan hukum yang mencapai 836 perkara (20,17 %). Klasifikasi selengkapnya sebagaimana dalam tabel berikut ini:

Tabel -12
Klasifikasi perkara perdata yang diterima Mahkamah Agung tahun 2010

No

Klasifikasi

Jumlah

%

1

Tanah

1.834

44,26

2

Perbuatan Melawan Hukum

836

20,17

3

Perikatan

689

16,63

4

Perceraian

206

4,97

5

Perlawanan

203

4,90

6

Waris

153

3,69

7

Wanprestasi

102

2,46

8

Ganti rugi

58

1,40

9

Class Action

5

0,12

10

Lain-lain

58

1,40

 

Jumlah

4.144

100


Perkara Perdata Khusus

Perkara perdata khusus yang diterima Mahkamah Agung sepanjang tahun 2010 berjumlah 1.255 perkara. Jumlah ini naik 16,85 % dari tahun 2009 yang berjumlah 1.074 perkara. Jumlah terbesar adalah perkara perselisihan hubungan industrial, yakni 1034 (82,52 %). Jumlah terbesar berikutnya adalah perkara kepailitan (107 perkara, 8,54 %) dan HAKI (69 perkara, atau 5,51 %). Klasifikasi selengkapnya sebagaimana dalam tabel berikut ini:

Tabel - 13
Klasifikasi perkara perdata khusus yang diterima MA tahun 2010

 

No

Klasifikasi

Jumlah

%

1

Arbitrase

11

0,88

2

BPSK

6

0,48

3

HAKI

69

5,51

4

Kepailitan

107

8,54

5

KPPU

16

1,28

6

Parpol

9

0,72

7

PHI

1.034

82,52

8

PKPU

1

0,08

 

Jumlah

1.255

100 %


Perkara Pidana (jumlah perkara masuk 2.488)

Perkara pidana yang diterima oleh Mahkamah Agung tahun 2010 berjumlah 2.488 perkara. Jumlah ini naik 0,28 % dari tahun 2009 yang berjumlah 2.481 perkara. Dari keseluruhan perkara tersebut tidak ada tindak pidana yang mendominasi, namun demikian klasifikasi tindak pidana kekerasan menempati urutan teratas, 358 perkara (14,39 %). Klasifikasi perkara pidana selengkapnya seperti tabel berikut ini:

Tabel - 14
Klasifikasi perkara pidana umum yang diterima Mahkamah Agung tahun 2010

No.

Klasifikasi

Jumlah

%

1

Kekerasan

358

14,39

2

Penipuan

318

12,78

3

Penggelapan

309

12,42

4

Pemalsuan

224

9,00

5

Nyawa dan tubuh orang

194

7,80

6

Pencurian

183

7,36

7

Pengrusakan

112

4,50

8

Kealpaan

109

4,38

9

Perjudian

77

3,09

10

Ketertiban umum

63

2,53

11

Perampasan

57

2,29

12

Perbuatan Tidak Menyenangkan

56

2,25

13

Penyerobotan

52

2,09

14

Perzinahan

46

1,85

15

Keterangan Palsu

43

1,73

16

Pemerkosaan

39

1,57

17

Penghinaan

31

1,25

18

Penadahan

29

1,17

19

Pra peradilan

26

1,05

20

Pencemaran nama baik

16

0,64

21

Fitnah

16

0,64

22

Akta palsu

10

0,40

23

Lain-lain

120

4,82

 

Jumlah

2.488

100

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Perkara Pidana Khusus


Perkara pidana khusus yang diterima Mahkamah Agung tahun 2010 berjumlah 3291 perkara. Jumlah ini naik 11,18 % dari tahun 2009 yang berjumlah 2.960 perkara. Dari keseluruhan perkara yang diterima sepanjang tahun 2010 tersebut, 1053 perkara (32 %) adalah perkara tindak pidana korupsi. Urutan terbesar berikutnya adalah perkara perlindungan anak (617 perkara, atau 18,75 %) dan narkotika/psikotropika (512 perkara atau 15,56 %). Klasifikasi perkara pidana khusus selengkapnya adalah sebagaimana tabel berikut ini:

Tabel - 15
Klasifikasi perkara pidana khusus yang diterima Mahkamah Agung tahun 2010

No

Klasifikasi

Jumlah

%

1

Tindak Pidana Korupsi

1.053

32,00

2

Perlindungan Anak

617

18,75

3

Narkotika dan Psikotropika

512

15,56

4

Kehutanan

191

5,80

5

Perikanan

142

4,31

6

Migas

110

3,34

7

KDRT

95

2,89

9

Kepabeanan

58

1,76

10

Kesehatan

45

1,37

11

HAKI

35

1,06

12

Perdagangan orang

34

1,03

13

Perbankan

29

0,88

14

Terorisme

24

0,73

15

Ketenagakerjaan

18

0,55

16

Perumahan

17

0,52

17

Lingkungan Hidup

14

0,43

18

Pencucian uang

11

0,33

8

Lain-lain

67

2,04

19

Grasi

219

6,65

Jumlah

3.291

100

 

Perkara Perdata Agama

Jumlah perkara perdata agama yang diterima Mahkamah Agung sepanjang tahun 2010 berjumlah 777 perkara. Jumlah ini turun 1,77 % dari tahun 2009 yang berjumlah 791 perkara. Jumlah terbesar adalah perkara sengketa perkawinan meliputi cerai talak, cerai gugat, harta bersama, dll yang mencapai 553 perkara (71,17 %). Jumlah terbesar berikutnya adalah kewarisan berjumlah 201 perkara (25,87 %). Klasifikasi selengkapnya adalah sebagaimana tabel berikut ini.

Tabel - 16
Klasifikasi perkara perdata agama yang diterima Mahkamah Agung tahun 2010

No.

Klasifikasi

Jumlah

%

1

Sengketa Perkawinan

553

71,17

2

Kewarisan

201

25,87

3

Hibah

6

0,77

4

Wakaf

6

0,77

5

Ekonomi Syariah

1

0,13

6

Jinayat

1

0,13

7

Itsbat Nikah

6

0,77

8

Bantahan/perlawanan

3

0,39

Jumlah

777

100

 

Perkara Pidana Militer

Jumlah perkara pidana militer yang diterima Mahkamah Agung sepanjang tahun 2010 berjumlah 231 perkara. Jumlah ini turun 0,43 % dari tahun 2009 yang berjumlah 232 perkara.

Tabel - 17
Klasifikasi perkara pidana militer yang diterima Mahkamah Agung tahun 2010

No

Klasifikasi

Jumlah

%

1

Tindak Pidana Umum

154

66,81

2

Tindak Pidana Khusus

60

25,86

3

Pidana Militer (desersi, insubordinasi)

17

7,33

 

Jumlah

231

100

 

Perkara Tata Usaha Negara

Perkara Tata Usaha Negara yang diterima tahun 2010 berjumlah 1.294. Jumlah ini naik 17,72 % dari tahun 2009 yang berjumlah 1.102 perkara. Dari keseluruhan perkara tersebut, 643 perkara (49,69 %) adalah perkara pajak (peninjauan kembali). Perkara terbesar lainnya adalah perkara TUN (45,60 %) yang terdiri dari perkara perizinan, kepegawaian, pertanahan, dll. Klasifikasi selengkapnya sebagaimana tabel berikut ini.

Tabel - 18
Klasifikasi perkara tata usaha negara yang diterima Mahkamah Agung tahun 2010

No.

Klasifikasi

Jumlah

%

1

Pajak

643

49,69

2

Hak Uji Materiil

61

4,71

3

TUN

590

45,60

4

Khusus

0

0

Jumlah

1.294

100

 

>>kembali ke menu utama keadaan perkara