Selamat Datang di Situs Web Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia

 

BANDUNG | (6/11/2024)   Ketua  MA Sunarto  mengajak  warga peradilan untuk bersama-sama meneguhkan kembali komitmen menjaga integritas. Ia meminta seluruh jajarannya untuk  bersama-sama meneguhkan  hati  menjadikan peristiwa nir-integritas yang menimpa oknum aparatur pengadilan  sebagai yang terakhir. Ia pun mengajak  warga  peradilan  untuk memedomani kode etik hakim  dan kode etik aparatur peradilan, serta tetap fokus bekerja  dan menjalankan persidangan  sesuai dengan  hukum acara yang berlaku guna menjaga integritas.

Hal tersebut disampaikan Ketua MA pada saat memberikan pengarahan dalam sesi pembukaan rapat pleno kamar tahunan  Mahkamah Agung Tahun 2024, Selasa (6/11), di Bandung. Pleno kamar tahunan merupakan persamuhan  rutin sejak  tahun 2012.  Pada Forum tersebut  hadir seluruh anggota kamar   yang terdiri atas Hakim Agung dan Hakim Ad Hoc,  Panitera, Panitera Muda Perkara, Panitera Muda Kamar, dan Panitera Pengganti. Hadir pula,   jajaran kesekretariatan  Mahkamah Agung, mulai dari Sekretaris,  para Dirjen, Kepala Badan, dan para pejabat eselon II Mahkamah Agung.

Menyikapi situasi yang terjadi belakangan ini, yang ia sebut sebagai  perbuatan nir-integritas, harus menjadikan lembaga peradilan lebih kuat. Menurutnya,  kejadian yang menimpa, selama tidak memusnahkan, justru akan  membuat kita lebih kuat, Ketua MA menyampaikan  hal tersebut mengutip ungkapan bijak dari  Filsuf Jerman,  Nietzche.

was mich nicht umbringnt macht micht  starker”, ungkap Ketua MA.

Lebih lanjut,  Ketua MA mengingatkan  hakim dan aparatur peradilan  bahwa perbuatan nir-integritas  yang  dilakukan seseorang tidak  hanya berdampak bagi dirinya sendiri, namun berdampak juga  bagi lembaganya. 

Awali dari Diri Sendiri

Menurut Ketua MA, menjaga integritas dapat dilakukan  sendiri-sendiri. Namun, kata Ketua MA,  akan lebih baik jika kita bisa saling menjaga satu sama lain, dimulai dari lingkungan terkecil yaitu  keluarga dimana istri atau suami senantiasa mengingatkan akan pentingnya rejeki yang halal yang akan dikonsumsi oleh tubuh kita.
Demikian juga dalam lingkungan kerja, kita bisa saling menjaga rekan sejawat untuk tidak tergoda pada hal-hal yang mengarah kepada perbuatan nir-integritas. 

“Bersama-sama dalam kebaikan akan menjadikan kita lebih kuat daripada kebaikan yang dilakukan sendiri-sendiri”, ujar Ketua MA.

Pesan untuk Warga Peradilan



Mengakhiri sambutannya, Ketua MA menyampaikan  ungkapan bijak sebagai pesan sekaligus harapan untuk warga peradilan.
 
“Kepercayaan publik tidak bisa diraih sendiri-sendiri, ia dibangun di atas pondasi integritas, dirawat dengan kerja cerdas, dan diikat dengan tali solidaritas” pungkas Ketua MA.   [an]