Ketua MA Lakukan Pembinaan kepada Para Panitera Muda dan Panitera Pengganti MA
Tangerang | Kepaniteraan.mahkamahagung.go.id (4/4)
Ketua MA RI, Dr. H. M. Hatta Ali, SH, MH memberikan pembinaan kepada para Panitera Muda dan Panitera Pengganti Mahkamah Agung, Kamis (4/4/2013) bertempat di Hotel Aryaduta, Lippo Village, Tangerang. Acara pembinaan oleh Ketua MA RI ini merupakan salah satu bagian dari agenda Rapat Pembinaan Teknis dan Administrasi Yustisial dalam Rangka Evaluasi dan Monitoring Penerapan Sistem Kamar di Mahkamah Agung yang diselenggarakan oleh Kepaniteraan Mahkamah Agung RI. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Ketua MA RI ini dan diagendakan akan berlangsung hingga Sabtu (6/4/2013) mendatang.
Hadir dalam kegiatan pembukaan ini Wakil Ketua MA Bidang Yudisial, Dr. H. Mohammad Saleh, SH, MH, Panitera MA, H. Soeroso Ono, SH, MH, Sekretaris Kepaniteraan, Pujiono Akhmadi, SH, MH, dan para Panitera Muda Perkara Mahkamah Agung.
Ketua Mahkamah Agung dalam pembinaannya mengingatkan visi yang akan dicapai oleh badan peradilan Indonesia hingga tahun 2035 . “Berdasarkan Cetak Biru Pembaruan Peradilan 2010-2035, Visi kita adalah mewujudkan Badan Peradilan Indonesia yang Agung”, kata Ketua MA.
Menurut Ketua MA, Visi tersebut harus benar-benar dihayati oleh setiap aparatur peradilan termasuk para Panitera Pengganti di Mahkamah Agung. Ketua MA mengingatkan jangan sampai ada aparatur peradilan yang tidak tahu visi badan peradilan Indonesia.
“Saya sangat menyayangkan ketika Tim Quality Assurance (TQA) melakukan proses penjaminan mutu reformasi birokrasi, ada pejabat pengadilan yang tidak tahu Visi Badan Peradilan”, sesal Ketua MA.
Untuk mencapai visi tersebut, lanjut Ketua MA, telah ditetapkan 4 (empat) misi. Keempat misi tersebut adalah menjaga kemandirian badan peradilan, memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan, meningkatkan kualitas kepemimpinan badan peradilan, dan meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan peradilan.
Jangka Waktu Penanganan Perkara
Ketua MA RI mengingatkan kepada para panitera pengganti mengenai jangka waktu penyelesaian perkara di Mahkamah Agung. Menurut Ketua, MA melalui SK KMA 138/2009 telah menetapkan jangka waktu penanganan perkara selama satu tahun. Jangka waktu satu tahun ini, kata Ketua, terhitung sejak perkara tersebut diregistrasi hingga perkara tersebut dikirim kembali ke pengadilan pengaju. Bahkan, jangka waktu tersebut akan lebih singkat bagi perkara-perkara yang jangka waktu penanganan perkarnya dibatasai oleh undang-undang.
Terkait dengan jangka waktu penanganan perkara ini, Ketua MA, menekankan kepada para panitera pengganti dan para panmud untuk mematuhi jangka waktu penanganan perkara. “Berapa lama waktu minutasi perkara dan berapa lama perkara harus segera dikirim setelah berkas diserahkan ke panmud harus benar-benar dipatuhi”, tegas Ketua MA.
Sementara itu Panitera Mahkamah Agung, H. Soeroso Ono, SH, MH, dalam laporannya mengemukakan bahwa rapat pembinaan yang akan berlangsung selama tiga hari ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja penyelesaian perkara di Mahkamah Agung.
“Tujuan utama kami merencanakan kegiatan pembinaan ini adalah untuk meningkatkan profesionalitas dan integritas aparatur Kepaniteraan Mahkamah Agung, khususnya para Panitera Pengganti/hakim yustisial MA-RI, sehingga dapat menjadi pendorong peningkatan kinerja penyelesaian perkara di Mahkamah Agung”, ungkap Panitera MA saat menyampaikan laporan kegiatan.