Selamat Datang di Situs Web Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia

 

MUNAS KE XVII IKAHI DIBUKA:

IKAHI Siap Berperan Mewujudkan Sistem Peradilan Modern

Denpasar | (28/10)- Musyawarah Nasional (Munas) IKAHI yang ke XVII resmi dibuka Ketua Mahkamah Agung, Hatta Ali, Minggu malam (27/10), di hotel Paradiso, Denpasar, Bali.  Munas IKAHI yang akan berlangsung tanggal 27-29 Oktober ini mengusung tema “IKAHI Siap Berperan Mewujudkan Sistem Peradilan Modern”. Pilihan tema tersebut mendapat sambutan positif dari Ketua Mahkamah Agung.

“Ikahi telah merespon dengan tepat kebijakan yang digulirkan Mahkamah Agung”, ungkap Ketua MA selaku Pelindung PP Ikahi dalam sambutan pembukaan Munas.

Menurut Ketua MA, dalam sepuluh tahun terakhir, MA bersama badan peradilan Indonesia telah berusaha keras melakukan reformasi peradilan di semua lini dengan menggulirkan berbagai kebijakan strategis.  Diantara kebijakan strategis tersebut menurut Ketua MA adalah: implementasi keterbukaan informasi, pemanfaatan teknologi informasi dan peningkatan sistem pendidikan dan pelatihan. Kebijakan tersebut akan mendorong terwujudnya badan peradilan yang modern.

Hakim Sebagai Manajer Pengelolaan Perkara

Dikatakan Ketua MA, Hakim adalah figur sentral dalam  mewujudkan badan peradilan yang modern. Hakim bukan hanya sebagai pemutus tetapi harus menjadi manajer dalam mengelola perkara dalam majelis. Dalam kapasitas sebagai manajer ini, hakim harus menguasai teknologi informasi.  Hal ini karena MA telah melakukan institusionalisasi manajemen perkara berbasis teknologi informasi. “ada CTS di peradilan umum, SIADPA di peradilan agama, SIADPTUN di peradilan TUN dan SIADDILMIL di peradilan Militer” ujar Hatta Ali.

Terkait dengan peradilan modern ini, Ketua MA mengingatkan peserta Munas bahwa modern bukan semata-mata digunakannya perangkat yang serba canggih. Modern adalah juga tentang cara berfikir. Ketua MA mengajak peserta Munas untuk menjadikan Munas sebagai momentum untuk kontemplasi.

“ini momentum untuk kontemplasi bagi Pengurus dan anggota untuk selalu bertanya apa yang telah dilakukan untuk mewujudkan visi dan misi organisasi” (an)