Selamat Datang di Situs Web Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia

 

Penerapan Electronic Court File di FCA:

Pilihannya : Semua Elektronik atau  Semua Kertas (?)

Sydney | (30/9) - Federal Court of Australia baru saja meluncurkan sistem electronic court file yang diberlakukan bagi pihak yang mengajukan perkara dan aparatur pengadilannya. Dengan penerapan sistem ini, pengajuan berkas dari pihak dan pemeriksaan berkas oleh pengadilan bersifat paperless. Meski FCA bisa dibilang pengadilan modern, namun implementasi sistem elektronik bagi para aparatur yudisial bukan tanpa kendala. Perlu upaya maksimal untuk memperkenalkan dan meyakinkan manfaat penerapan sistem elektronik di pengadilan. Untuk efektifitas implementasi sistem ini, FCA menerapkan prinsip  “semua elektronik atau semua kertas ”.

Demikian disampaikan CEO/Panitera Utama Pengadilan Federal Australia, Warwick Sodden, Senin (29/9).  Warwick menyadari bahwa menerapkan sistem elektronik adalah merubah budaya kerja. Oleh karena itu, ketika sistem ini akan diimplementasikan hanya ada dua pilihan: semua akan berbasis elektronik atau tidak sama sekali. Menurutnya, dua pilihan adalah prinsip bagi sebuah keberhasilan. Karena jika setengah-setengah akan malah akan menjadi beban pengadilan. Dalam mensosialisasikan sistem baru ini, Warwick menggandeng unsur hakim untuk meyakinkan efektifitas sistem ini.

Ketika pilhannya jatuh pada “semua berbasis elektronik”, maka pengadilan tidak memfasilitasi pencetakan dokumen. Meski demikian jika hakim akan mencetak, maka itu diperbolehkan namun dilakukan sendiri di kamarnya. Pencetakan ini pun, kata Warwick,  sangat terbatas  bagi dokumen yang akan digunakan.

Cara Kerja

Bagi pihak yang akan mengajukan perkara ke pengadilan federal, mereka mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan dalam format yang telah ditetapkan pengadilan. Mereka selanjutnya mengunggah seluruh dokumen ke dalam e-lodgment. Sistem e-lodgment memproses penerimaan dokumen, pemayaran biaya perkara dan memberikan nomor perkara. Semua dokumen yang dikirim melalui e-lodgment ini selanjutnya diambil oleh Case Management System di internal pengadilan.

Ketika perkara sudah terdistribusi ke hakim, maka dokumen yang berada di Case Management System diunduh kedalam elektronik work file. Distribusi dokumen ke para staf pengadilan ini dilakukan menggunakan produk Microsoft Share Point yang sudah dicostumisasi. Sistem ini merupakan layar kerja para hakim dan staf pengadilan. Melalui sistem ini, para hakim dapat melakukan highlight bagian-bagian penting, memberi catatan, dan aktivitas apapun selayaknya dilakukan di atas kertas. Mempersiapkan draft putusan pun dilakukan dengan sistem ini.

Ketika berbincang dengan salah seorang hakim, Ia mengakui mendapat banyak kemudahan menggunakan sistem elektronik court file. Meskipun sejumlah hakim yang lain, mengaku perlu beradaptasi secara sungguh-sungguh untuk menggunakan sistem ini.